Di antara hikmah diselenggarakannya aqiqah, menurut Syaikh Abdullah Nashih Ulwan dalam kitab Tarbiyat al-Aulad fi al-Islam adalah, pertama, menghidupkan sunnah Nabi Muhammad Saw. dalam meneladani Nabi Ibrahim a.s. tatkala Allah Swt. menebus putra Ibrahim yang tercinta, yakni Ismail a.s. Dalam hal ini, juga bisa bermakna pengorbanan yang akan mendekatkan diri anak kepada Allah Swt. di awal kehidupannya.
Kedua, dalam aqiqah mengandung unsur perlindungan dari setan yang dapat mengganggu anak yang terlahir, dan ini sesuai dengan makna hadits, “Setiap anak itu tergadai dengan aqiqahnya.” Sehingga, anak yang telah ditunaikan aqiqahnyainsyâ Allâh lebih terlindung dari gangguan setan yang sering mengganggu anak-anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Ibnu al-Qayyim, “Bahwa lepasnya anak dari gangguan setan tergadai oleh aqiqahnya.” Dalam arti yang lebih luas bisa bermakna aqiqah merupakan tebusan bagi sang anak dari berbagai musibah. Dengan demikian, semoga ia senantiasa dalam keselamatan.
Ketiga, aqiqah merupakan tebusan utang anak untuk memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya kelak pada hari perhitungan. Mengenai hal ini, juga sesuai dengan pendapat Imam Ahmad yang mengatakan, “Dia tergadai dari memberikan syafaat bagi kedua orang tuanya (dengan aqiqahnya).” Hal yang demikian memang sangat penting, apalagi bila dihubungkan dengan hadits Nabi Saw. bahwa semua amal akan terputus jika bani Adam meninggal dunia, kecuali tiga hal yang salah satunya adalah doa dari anak shalih yang mendoakan orangtuanya.
Keempat, merupakan bentuk taqarrub (pendekatan diri) kepada Allah Swt. sekaligus sebagai wujud rasa syukur atas karunia yang dianugerahkan Allah Swt. karena lahirnya sang anak. Tiada maksud lain dalam melaksanakan aqiqah ini, misalnya supaya dipandang oleh orang lain, ingin mendapatkan pujian, dan sebagainya, kecuali hanya ikhlas untuk mendekatkan diri kepada-Nya dengan penuh rasa syukur karena telah dikaruniai anak.
Kelima, aqiqah sebagai sarana menampakkan rasa gembira dalam melaksanakan syariat Islam dan bertambahnya keturunan Mukmin yang akan memperbanyak umat Rasulullah Saw. kelak pada hari kiamat. Sebuah rasa gembira karena telah lahir seorang anak manusia yang semoga kelak menjadi insan yang akan menegakkan kalimat tauhid dan membela agama-Nya.
Keenam, aqiqah memperkuat tali silaturahmi di antara kaum Muslimin atau anggota masyarakat. Di mana dengan adanya aqiqah, orang-orang yang diberi jamuan akan merasa senang dan ini bisa menambah eratnya persaudaraan. Karena, di samping berdimensi spiritual, aqiqah juga merupakan ibadah dari umat Islam yang bersifat sosial.
Demikian enam hikmah aqiqah menurut Syaikh Abdullah Nashih Ulwan dan semoga bermanfaat bagi kita bersama.